Minggu, 20 Februari 2011

TUGAS TUTORIAL ONLINE I

MATA KULIAH : BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
NAMA : SOLEHATININGSIH
NIM : 100210274026
KELAS : A
SEMESTER : I
PROGRAM STUDI : SI PGSD PJJICT


SOAL DAN JAWABAN INISIASI

Latihan
Setelah mempelajari secara intensif materi Teori Behaviorisme yang menguraikan teori belajar Respondent Conditioning, Operant Conditioning, dan Observational Learning atau Socio-Cognitive Learning, kerjakanlah soal-soal berikut ini pada lembaran kertas tersendiri.
1. Sebutkan konsep dasar belajar menurut teori belajar Respondent Conditioning,Operant Conditioning, dan Observational Learning.
2. Apakah kesamaan konsep belajar di antara ketiga teori belajar tersebut?
3. Teori belajar Observational Learning mempersyaratkan peranan model dalam belajar. Dapatkah teman sekelas murid SD/MI menjadi model dalam belajar oleh seorang murid?
Jelaskan jawaban Anda.
4. Dari ketiga teori belajar yang diuraikan di atas, menurut Anda teori belajar manakah yang paling tepat diterapkan di SD/MI di Indonesia? Jelaskan jawaban Anda.
5. Apabila seorang murid SD/MI kelas 5 tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah), dapatkah guru langsung menghukumnya dengan cara menyuruh berdiri dengan satu kaki di depan kelas? Jelaskan jawaban Anda secara singkat.

Jawaban
Konsep dasar belajar menurut teori Respondent Conditiong adalah belajar merupakan perilaku individu merespon rangsangan belajar yang dirasakannya (diterimanya).
Konsep dasar belajar menurut teori Operant Conditioning adalah belajar merupakan perilaku individu untuk merespon rangsangan belajar yang dirasakannya (diterimanya) melalui proses penguatan (reinforcement).
Konsep belajar menurut teori Observational Learning adalah belajar merupakan perilaku meniru perilaku individu lain yang ada di sekitarnya.


1. Kesamaan konsep belajar di antara ketiga teori belajar (Respondent Conditioning, Operant Conditioning, dan Observational Learning) adalah peran dari lingkungan yang berfungsi sebagai perangsang (stimulator) kegiatan belajar seseorang. Semakin tepat dan intensif fungsi lingkungan belajar akan semakin tepat dan intensif kegiatan belajar seseorang.
2. Dapat, karena yang menetapkan model dalam belajar tersebut adalah individu yang belajar sehingga ada kemungkinan seorang murid SD/MI menetapkan teman sebangkunya sebagai model dalam belajar. Yang harus diperhatikan oleh guru adalah membantu murid tersebut agar model belajar yang dipilihnya hendaknya model belajar yang tepat, karena ada kemungkinan seorang peserta didik memilih model belajar adalah seorang teman yang malas belajar.
3. Ketiga jenis teori belajar tersebut dapat diterapkan di SD/MI di Indonesia, karena teori belajar tersebut menguraikan prinsip-prinsip umum tentang belajar yang penerapannya sangat tergantung pada karakteristik individu yang belajar dan kondisi lingkungan di mana proses belajar sedang berlangsung.
4. Tidak dapat, karena guru harus terlebih dahulu mencari tahu mengapa murid tersebut tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), dan penggunaan hukuman secara tidak tepat tidak akan berfungsi sebagai penguat (reinforcement). Jika guru mengetahui alasan murid tersebut maka guru wajib memberika analisis tentang tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.





Latihan
Setelah menguraikan teori belajar Perkembangan Kognitif, Kognisi Sosial, dan Pemrosesan Informasi, kerjakan soal-soal berikut ini pada lembar kertas tersendiri.
1. Sebutkan konsep dasar belajar menurut teori belajar Perkembangan Kognitif, Kognisi Sosial, dan Pemrosesan Informasi.
2. Apakah kesamaan konsep belajar di antara ketiga teori belajar tersebut?

Jawaban
1. Teori Piaget membahas kognitif atau intelektual. Dan perkembangan intelektual erat hubungannya dengan belajar, sehhingga perkembangan intelektual ini dapat dijadkan landasan untuk memahami belajar.
Belajar dapat didefinisikan sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi akibat adanya pengalaman dan sifatnya relatif tetap. Teori Piaget mengenai terjadinya belajar didasari atas 4 konsep dasar, yaitu skema, asimilasi, akomodasi dan keseimbangan. Piaget memandang belajar itu sebagai tindakan kognitif, yaitu tindakan yang menyangkut pikiran. Tindakan kognitif menyangkut tindakan penataan dan pengadaptasian terhadap lingkungan.
Konsep dasar belajar menurut teori Perkembangan Kognitif adalah belajar merupakan kegiatan mengasimilasikan dan mengakomodasikan berbagai informasi atau pengetahuan dari lingkungan hingga menjadi suatu skemata atau struktur mental tertentu.
Konsep dasar belajar menurut teori Kognisi Sosial adalah belajar merupakan kegiatan menyerap berbagai informasi atau pengetahuan berdasarkan nilai-nilai budaya yang ada di sekitar melalui interaksi sosial.
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses pembelajaran. Konsep belajar menurut teori Pemrosesan Informasi adalah belajar merupakan kegiatan menerima, menyimpan, dan mereproduksi secara benar berbagai informasi atau pengetahuan yang diterima dari lingkungannya.
2. Kesamaan konsep belajar di antara ketiga teori belajar (Perkembangan Kognitif, Kognisi Sosial, dan Pemrosesan Informasi) adalah peran dari fungsi kognisi (pikiran) individu dalam mengasimilasi, mengakomodasi, menyerap, dan memproses (menerima, menyimpan, dan mereproduksi) berbagai informasi dan pengetahuan yang diterima dari lingkungan phisik dan sosial di sekitarnya.

Terjemahkan
Kutipan 1
Constructivism is an approach to teaching based on research about how
people learn. Many researchers say that each individual constructs
knowledge rather than receiving it from others.
(McBrien & Brandt,1997)
Terjemahan:
Konstruktivisme adalah sebuah pendekatan untuk mengajar berdasarkan penelitian tentang bagaimana orang belajar. Banyak peneliti mengatakan bahwa setiap individu membangun pengetahuan, tidak menerima dari orang lain

Kutipan 2
They are constructing their own knowledge by testing ideas and approaches based on their prior knowledge and experience, applying these to a new situation and integrating the new knowledge gained with pre-existing intellectual constructs.
(Briner, M.,1999)
Terjemahan:
Mereka membangun pengetahuan mereka sendiri dengan ide-ide pengujian dan pendekatan berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya, berlaku untuk situasi baru dan mengintegrasikan pengetahuan baru yang diperoleh dengan konstruksi intelektual yang ada

Kutipan 3
Constructivist theory posits that students make sense of the world by synthesizing new experiences into what they have previously understood. They form rules through reflection on their interaction with objects and ideas. When they encounter an object, idea or relationship that does not make sense to them, they either interpret what they see to conform to their rules or they adjust their rules to better account for the new information.
(Brooks & Brooks, 1993)
Terjemahan:
Teori Konstruktivis berpendapat bahwa siswa memahami dunia dengan sintesis pengalaman baru ke dalam apa yang mereka mengerti sebelumnya. Mereka menetapkan peraturan melalui refleksi tentang interaksi mereka dengan benda-benda dan ide. Ketika mereka menemukan objek, gagasan atau hubungan yang tidak masuk akal bagi mereka, mereka baik menafsirkan apa yang mereka lihat untuk menyesuaikan dengan aturan mereka atau mereka menyesuaikan peraturan mereka ke account yang lebih baik untuk informasi baru.

Kutipan 4
In the contructivist theory the emphasis is placed on the learner or the student rather than the teacher or the instructor. It is the learner who interacts with objects and events and thereby gains an understanding of the features held by objects or events. The learner, therefore, constructs his/her own conceptualizations and solutions to problems. Learner autonomy and initiative is accepted and encouraged.
( Sushkin, N., 1999 )
Terjemahan:
Dalam teori Contructivist penekanan ditempatkan pada peserta didik atau siswa, bukan guru atau instruktur. Ini adalah pembelajar yang berinteraksi dengan objek dan peristiwa dan dengan demikian memperoleh pemahaman fitur yang dimiliki oleh suatu obyek atau peristiwa. Siswa, oleh karena itu, konstruksi / konseptualisasi sendiri dan solusi untuk masalah. Otonomi dan inisiatif siswa diterima dan mendorong

Latihan
kerjakanlah soal-soal berikut ini pada lembaran kertas tersendiri.
1. Sebutkan konsep dasar belajar menurut teori belajar Teori Belajar Humanisme.
2. Apabila seorang murid SD/MI kelas 3 tidak dapat menjawab pertanyaan guru, dapatkah guru langsung menuduhnya sebagai seorang anak yang ”bodoh”? Jelaskan jawaban Anda secara singkat.

Jawaban
1. Teori belajar humanistik sifatnya abstrak dan lebih mendekaji kajian filsafat. Teori ini lebih banyak berbicara tentang konsep-konsep. Dalam teori pembelajaran humanistik, belajar merupakan proses yang dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia. Memanusiakan manusia, yakni untuk mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, serta realisasi diri orang yang belajar secara optimal. Dal hal ini, maka teori humanistik ini bersifat eklektik (memanfaatkan / merangkum semua teori apapun dengan tujuan untuk memanusiakan manusia).
Salah satu ide penting dalam teori belajar humanistik adalah siswa harus mempunyai kemampuan untuk mengarahkan sendiri perilakunya dalam belajar (self regulated learning), apa yang akan dipelajari dan sampai tingkatan mana, kapan dan bagaimana mereka akan belajar. Siswa belajar mengarahkan sekaligus memotivasi diri sendiri dalam belajar daripada sekedar menjadi penerima pasif dalam proses belajar. Siswa juga belajar menilai kegunaan belajar itu bagi dirinya sendiri.Konsep dasar belajar menurut Teori Belajar Humanisme adalah belajar merupakan kegiatan yang dilakukan individu untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakannya.
2. Tidak dapat dan tidak baik, karena guru harus terlebih dahulu mencari tahu mengapa murid tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan guru, dan ucapan “bodoh” dapat berdampak negatif bagi perkembangan pribadinya dan dapat mematikan motivasinya untuk berprestasi secara akademik serta merusak psikologi anak tersebut menjadi down

Tes Formatif Unit 1
1. Seorang murid wanita kelas V SD Negeri 2 Pontianak, pada jam pelajaran Olahraga Kesehatan tidak bersedia ikut latihan berenang di sungai. Sebagai seorang guru, tindakan apakah yang sebaiknya Anda lakukan terhadap murid tersebut? Jelaskan!
2. Apabila seorang murid menjawab benar pertanyaan guru pada saat jam pelajaran PPKn berlangsung, maka sebaiknya guru meresponnya dengan cara mengucapkan kata apa? Jelaskan!
3. Pembelajaran yang mendidik mempersyaratkan implikasi pedagogik dari konse belajar sebagai kegiatan yang dilakukan peserta didik. Apa maksud pernyataan ini? Jelaskan!
4. Jelaskan pendapat Skinner tentang bagaimana caranya membantu peserta didik agarberhasil dalam belajarnya!
5. Jelaskan jenis keterampilan yang harus dikuasai peserta didik dalam proses pembelajaran yang menggunakan Kurikulum berbasis kompetensi (KBK)!

Jawaban
1. Guru perlu menghargai alasan yang dikemukakan murid bersangkutan. Apabila guru menyuruh murid tersebut melakukan kegiatan lain, itu berarti tidak melaksanakan pembelajaran yang mendidik secara profesional. Guru sebaiknya memberikan pengarahan dan mengajak murid tersebut untuk mengamati teman-teman lainnya.

2. Guru perlu berkata ”benar”,karena jawaban peserta didik tersebut benar, bukan dengan cara mengucapkan kata ”ok”, atau ”bagus”, atau ”baik”. Karena dengan berkata seperti itu seorang murid akan menjadi bangga pada dirinya sendiri dan terus semangat dalam belajar.


3. Guru perlu memberi kesempatan agar peserta didik dapat mengaktualisasi diri melalui penguasaan sejumlah kompetensi, karena pembelajaran yang mendidik bertujuan utama adalah pengembangan diri peserta didik yang memiliki jati diri yang dapat dipertanggung jawabkan.

4. Peserta didik harus selalu diberi penguatan, karena inti sari teori belajar yang dikemukakan Skinner adalah pemberian penguatan (reinforcement) baik secara positif (hadiah) maupun secara negatif (hukuman) dengan cara yang tepat.

5. Keterampilan yang harus dikuasai peserta didik adalah keterampilan hidup yang akandigunakan kelak setelah lulus sekolah, karena KBK dimaksudkan membelajarkan peserta didik menguasai sejumlah kompetensi atau keterampilan, dan bukan menguasai materi atau cara-cara mengerjakan sesuatu.

@@@@ TERIMAKASIH@@@@

Tidak ada komentar:

Posting Komentar