Kamis, 18 Agustus 2011

Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan

Keutamaan 10 hari terakhir Ramadhan
Dari Aisyah Radiyallahu 'anha, "Adalah Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. "
(HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).

"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (al-Qur'an)
pada Lailatul Qadr." (QS a,-Qadr:1)

Ramadhan adalah bulan yang sangat dirindukan dan
dinanti-nantikan orang-orang beriman
karena kemuliaan dan keagungan yang terdapat di
dalamnya. Salah satunya adalah Lailatul Qadr
Apakah Lailatul Qadar itu ? Seberapa besarkah
keagungan dan keutamaannya?
Bilakah malam itu terjadi? Dan apa yang sebaiknya kita
lakukan saat kita merasakan atau
berada pada malam tersebut?

Semua ini pertanyaan-pertanyaan yang menarik untuk
kita ungkapkan dalam rangka mengapai
dan memperoleh Lailatul Qadr. Sekalipun
pertanyaan-pertanyaan tersebut bukanlah sesuatu
yang baru, tapi memiliki bobot tersendiri dan sangat
relevan.

Secara harfiyah Lailah berarti malam. Sedangkan Qadr
berarti takaran, ukuran, sesuatu yang
bernilai dan sesuatu yang terbatas. Kemudian para
ulama beragam dalam mengartikan dan
menafsirkannya.

Ada yang menyebutnya malam kemuliaan, karena pada
malam itu Allah SWT menurunkan kitab suci
al-Qur'an yang merupakan sumber kemuliaan manusia.
Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya telah
kami turunkan kepada kamu sebuh kitab yang di dalamnya
terdapat sebab-sebab kemuliaan bagi
kamu. Maka apakah kamu tidak memahaminya?" (QS
al-Anbiyaa:10)

Sebagian yang lain mengartikan sebagai malam yang
sangat bernilai. Kerena pada malam itu 
ketaatan manusia akan mendapatkan nilai yang tnggi dan
pahala yang besar. Bila dilihat dari
kacamata bisnis keuntungan senilai 3.000.000%  (1000
bulan X 30 hari X 10 kebaikan).
Karena itu Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, bulan
Ramadhan telah hadir ditengah-tengah
kalian. Didalamnya terdapat satu malam yang nilainya
lebih baik dari seribu bulan. Siapa
yang diharamkan pada malam tersebut, berarti ia telah
diharamkan dari semua kebaikan.
Dan tidak ada yang yang diharamkannya melainkan
orang-orang yang benar-benar merugi,"
(HR Ibnu Majah dengan sanad hasan).

Sebagian yang lain mengatakan malam yang sesak dengan
Malaikat, sebab kata Qadr dapat
berarti sempit. Hal ini sebagaimana yang termaktub
dalam firman Allah SWT, " Dan siapa yang
dipersempit rezekinyaa…" (QS. Al-Thalaaq : 7)

Banyak ayat dan hadits yang menyebutkan keutamaan dan
keagungan Lailatul Qadr, baik secara
tersurat maupun tersirat. Diantaranya :

~ Lailatul Qadr nilainya lebih baik dari seribu bulan,
Artinya ibadah yang kita lakukan
  pada malam tersebu jauh lebih baik dari beribadah
seribu bulan (QS al-Qadr :3)

~ Malam tersebut penuh dengan keberkahan (kebaikan
yang melimpah). Allah SWT berfirman,
  "Sesungguhnya Kami menurunkan (al-Quran) pada malam
yang penuh keberkahan
  (QS. Al-Dukhaan:3)

~ Malam tersebut penuh dengan ampunan. Rasulullah saw
bersabda, "Barang siapa yang
  menghidupkan Lailatul Qadr (dengan ibadah)
semata-mata karena iman dan mengharap
  pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosa yang
telah lalu," (HR Bukhari)

~ Malam tersebut adalah malam dimana para malaikat
makhluk Allah yang suci turun ke dunia
  untuk memberikan salam kepada hamba-hamba Allah yang
taat beribadah kepada-Nya
  (QS al-Qadr:5)

Mengenai waktu terjadinya Lailatul Qadr, para ulama
beragam pendapat. Ibnu Hajar menyebutkan
lebih dari 40 pendapat. Namun, bila kita membaca
hadits-hadits Nabi SAW, dapat kita
simpulkan sebagai berikut :

~ Lailatul Qadr terjadi setiap tahun di bulan suci
Ramadhan, terutama pada malam-malam
  sepuluh hari terakhir ketika Rasulullah saw
melakukan I'tikaf, "Apabila memasuki sepuluh hari
  terakhir di bulan Ramadhan, Rasulullah saja
menghidupkan malam-malamnya dengan
  beribadah. Beliau membangunkan istrinya,
bersungguh-sungguh dan serius bribadah,"        
  (HR Bukhari dan Muslim)

~ Lebih utamanya pada malam-malam ganjil, yaitu 21,
23, 25, 27 , dan 29. Rasulullah saw
  bersabda, "Carilah Lailatul Qadr pada malam-malam
ganjil di sepuluh hari terakhir di bulan
  Ramadhan," (HR Bukhari dan Muslim)

~ Lebih spesifik lagi adalah pada tanggal 27 Ramadhan
menurut pendapat mayoritas ulama dan
  tanggal 21 menurut Imama Syafi'i. Ibnu Abbas pernah
meminta sahabat yang lebih tua, lemah
  dan tidak mampu berdiri berlama-lama untuk bertanya
kepada Rasul, kapankah ia bisa
  mendapatkan Lailatul Qadar? Rauslullah saw
menasehati agar ia mencarinya pada malam      
  ke 27 (HR Thabrani dan Baihaqi).

~ Malam Jum'at yang jatuh pada tanggal ganjil, juga
perlu diperhatikan, karena hari Jum'at
  adalah Sayyidul Ayyaam (penghulu hari-hari) dan
Yaumul 'Ied (Hari raya) pekanan.



Yang paling baik kita lakukan pada Lailatul Qadr
adalah beribadah dan ber-taqarrub kepada
Allah. Diantara ibadah yang dianjurkan adalah :

~ I'tikaf, yaitu berada di masjid. Karena, Rasulullah
saw melakukan I'tikaf dan menjadikannya
  budaya yang tidak pernah beliau tinggalkan.

~ Qiyamul Lail (shalat Malam). Rasulullah saw
bersabda,"Barang siapa yang menghidupkan
  malam Lailatul Qadr dengan qiyamul Lail karena iman
dan mengharap pahala dari Alalh,
  maka akan diampuni dosa-dosanya yang lain," (HR
Bukhari)

~ Berdoa dan berdzikir. Aisyah ra berkata, "Wahai
Rasulullah, bagaimana menurutmu apabila
  aku mengetahui Lailatul Qadr? Apa yang sebaiknya aku
ucapkan?" Beliau bersabda,
  'Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul
'afwa fa'fu'anni (Ya Allah, sesunggughnya
  Engkau adalah pemaaf dan menyukai maaf, maka
maafkanlah daku)," (HR Turmudzi).

Lailatul Qadr dapat kita ketahui dari tanda-tandanya.
Ahli hadits seperti Muslim, Ahmad,
Abu Daud, dan Turmudzi meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw pernah bersabda, "Saat terjadi
Lailatul Qadr, malam terasa jernih, terang, dan
tenang. Cuaca Sejuk. Tidak terasa panas.
Tidak terasa dingin. Dan pada pagi harinya matahari
terbit dengan terang benderang tanpa
tertutup satu awan."

Semoga Allah SWT berkenan memberikan kita kemuliaan
malam Qadr tersebut.
Aamiin yaa Mujiibas Saaliliin.

Oleh : KH Abdul Hasib Hasan , Lc
Pimpinan Ma'had Al-Hikmah, Bangka - Jakarta

<a href ="http://ummif2.multiply.com/journal/item/95/Keutamaan_10_hari_terakhir_Ramadhan">keutamaan ramadhan</a>